Sabtu, 06 April 2013

¤Renungan Bagi Pria Jangan Pernah Menyakiti Wanita¤



¤Renungan Bagi Pria Jangan Pernah Menyakiti Wanita¤

~Like Sebelum Membaca~

-Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.

-Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan. Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.
"Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh pria itu.

Jawab Tuhan kepadanya:
"Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.
KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak
KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman
KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia
KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah
KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi
KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian
KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian
KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia
KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan
Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan."
Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. "Aku akan membantumu menghapus luka batin itu..."
Jangan pernah menyakiti wanita...

Setuju ..??

Jangan lupa di SHARE yaa.. :)

Jumat, 05 April 2013

KISAH NYATA



-= [[ KESAKSIAN ORANG MATI SURI ]] =-

~> Like & Share. (Semoga Bermanfaat)

" Kisah nyata ini sungguh dapat di jadikan pelajaran bagi Kita yang masih hidup "

" Cerita ini sungguh mmbuat kita MERINDING" kita akan menangis setelah membaca kisah ini,
kita akan di bawa merenung ♥ "Kesaksian Orang Mati Suri"

Begitulah judul kisah nyata kali ini, dia adalah : Ella
Az-Zahra Aslina adalah warga pekan baru yang mati suri 24
Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu
memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa
yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam
Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina
berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil
cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh
tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani
dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan
racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun.
Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) .

Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan
pada jantung
dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat,
24
Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas
gondoknya
di Rumah Sakit di jakarta. Setelah itu, Hasil
pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas
sehingga belum bisa
dioperasi.. ”Kalau dioperasi maka akan terjadi
pendarahan,’ ‘
jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi
obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina
gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa
Aslina
kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam itu. Ia
dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak
jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar
UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang
ombak (menjelang sakratulmaut). Lalu saya ajarkan
kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam
pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir,
” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu
Aslina
memberikan kesaksiaanya.

”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon
penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya
setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand
Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut
membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.

Tak lupa
ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman,
amal
dan ketakwaan sebelum mati datang. ”Saya telah
merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku
mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu
sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu
seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging,
dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat
mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya,”
tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh
pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya
berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu,”
ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ
Pekanbaru. Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut
dari jasad,
ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya
dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah
itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan
Assalammualaikum kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu
besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot,
gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya.
Lalu malaikat itu bertanya: ‘’siapa Tuhanmu, apa
agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama
orangtuamu.. “

Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan
lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman
kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu
berpakaian serba hijau. Seperti pengakuan pamannya,
Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia
tampil memberikan
kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam
barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang
mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan
bau
busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari
orang tersebut. Kemudian Aslina melanjutkan. ”Bapak,
Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin
untuk bertaubat dan
beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia
melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh
dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa
dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu
dengan
”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan
ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok.
Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara
17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat
berusia
65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu
adalah
ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya
dan
berkata: ”Wahai ayah, janji saya telah sampai.”
Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya
berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan
adik-adikmu. ” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak
bisa pulang, karena janji telah sampai”. Usai
menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali
kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu
benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan
neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya
bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya
tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya
kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal
shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh
Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di
kursi
tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan
yang
menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya
kepada perempuan itu. ”Siapa kamu?” lalu perempuan
itu menjawab.”Akula h (amal) kamu.”

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan
amalnya
berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan
manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang
laki-laki yang memikul besi yang sangat berat,
tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak
dan
baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab
orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.
Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya
lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang
orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia
tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula
oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke
tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang
suka
berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu
ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang
lain.

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk
dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata
pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah,
orang tersebut menjerit dan tidak ada yang
menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan
dijawab orang tersebut adalah orang juga suka
membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke
tanah
lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka
dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di
dunia.
Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut.
Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan
sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang
ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara
orang
mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu
Akbar.

Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya.
Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99
butir.

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang
sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak
itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat
batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya
tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut
adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara
literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana
manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat)
baik,red). Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan adzan
seperti adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada
amalnya.”Saya
mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya
melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya pun bertayamum,
saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,”
ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk
melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada
ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam
tersebut
batangan-batang an emas di dalam tepak ”husnul
khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya
ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil.
Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ”Tolong kau
sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan
Allah.” Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran
manusia
dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang
sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima
meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia
itu
berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini
Ya Allah.” Manusia-manusia itu juga
memohon.”Tolong
kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”

Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang
dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya
ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada
pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal
shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.
”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang
ditunjukkan Allah kepada kita semua, ”
ujarnya.

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-
orang
berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin
beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan
”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan
semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat
Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku
(ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
dinding
sampai hari mereka dibangkitkan. (100).

Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat,
dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ”Dan
kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah
dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian
kamu
tidak dapat ditolong (lagi).”

Setelah berpidato, aslina mendapatkan tepukan meriah
dari penonton tapi bila di facebook, ia dapatkan jempol
sekarang.

Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut. untuk member : Bagikan cerita ini kepada semua orang, agar mereka mendapat hikmahnya dari cerita ini. Dan Ternyata hidup ini hanya sementara, serta hanya amal juga hati yang bersihlah yang mampu menuntun kita menuju
jalan kehadapan Illahi...

Berfikirlah Sebelum Menyesal



Mencari Cinta Sejati

Pada suatu hari seorang murid bertanya pada
gurunya :
Bagaimana mencari Cinta sejati?

Guru itu menjawab : "Berjalanlah lurus di taman
bunga yg luas, petiklah 1 bunga yang terindah
menurutmu, dan kamu jangan pernah berbalik
ke belakang !"

Kemudian murid itu melaksanakannya dan
kembali dengan tangan hampa..
Guru bertanya pada Murid : "Mana bunganya?"

Murid menjawab : "Aku tidak bisa
mendapatkannya, sebenarnya aku telah
menemukannya, tapi aku berfikir, di depan ada
yg LEBIH bagus lagi.. ketika aku telah sampai di
ujung taman, Aku baru sadar bahwa yang aku
temui pertama tadi itulah yang terbaik, tapi aku
tidak bisa kembali lagi ke belakang.."

Guru : "Seperti itulah cinta sejati, semakin kau
mencari yang terbaik, maka kau tak akan pernah
menemukannya.. :)"

Pesan → Jangan pernah sia-siakan cinta yang
pernah tumbuh di hatimu.. Karena waktu "tak
akan" pernah kembali...

►► Like yang setuju.
►► Like dan komen yg setuju banget.. :)

Selasa, 02 April 2013

cobalah untuk berfikir sejenak



Jangan sesekali kamu bersikap
memberikan harapan
pada seseorang itu lalu dia
jatuh cinta sedangkan diri
kamu tidak mencintainya.
Jangan sesekali kamu hadir
dalam hidup seseorang kalau
ia hanya kamu rasakan akan
menghancurkan
perasaanya.
Jangan sesekali kamu menatap
tepat di matanya jika
semua yang kamu lakukan
hanya kepalsuan belaka.
Jangan sesekali kamu
mengambil berat ke atas
dirinya
terlalu berlebihan hanya
kerana sekadar simpati kelak
bimbang dirinya menaruh hati
padamu.